
5 Pewarna Kayu Alami untuk Furniture dan Kerajinan Rotan agar Lebih Bernilai
- 07 Oktober 2025 - 08:17:43
Furniture dan kerajinan rotan akan tampak lebih indah dan bernilai ketika diberi sentuhan warna. Selama ini banyak orang mengandalkan cat sintetis atau plitur, namun tidak semua bahan tersebut aman. Kini konsumen semakin menyukai pewarna kayu alami yang sehat sekaligus ramah lingkungan.
Terdapat kurang lebih 150 jenis tanaman penghasil warna alami seperti hitam, merah, kuning, biru, kombinasi coklat, abu-abu, jingga dan nilai. Selain tanaman, kita juga dapat menemukannya di dapur bahkan tanah.
Di bawah ini adalah 5 pewarna kayu alami beserta cara aplikasikasinya pada furniture dan kerajinan rotan.

Temulawak dikenal menghasilkan warna kuning tua hingga coklat kemerahan. Warna ini memberi kesan hangat dan eksotis, cocok untuk kerajinan rotan. Selain mudah didapat, pewarna kayu alami ini juga berfungsi sebagai mordan, yaitu pengikat warna agar hasilnya lebih tahan lama.
Cara penggunaannya cukup mudah, temulawak diparut lalu direbus hingga menghasilkan larutan pekat. Rebus hingga mendidih, lalu masukkan belahan rotan. Hasilnya rotan bisa memperoleh warna alami kemerahan yang lembut sekaligus awet.
Apabila rotan sudah bewarna merah, kemudian kering anginkan selama 1-2 jam. Setelah kering, rotan siap dianyam menjadi kerajinan atau furniture yang menarik.

Jenis tanah tertentu bisa memberi variasi warna berbeda. Tanah lempung biasanya menghasilkan coklat alami, sementara tanah pasir memberi efek hitam pekat. Jika dikombinasikan dengan daun tepanggang, hasil warnanya semakin kuat serta awet.
Di daerah Kalimantan, pengrajin banyak mengkombinasikan tanah dengan daun tepanggang untuk mewarnai rotan secara alami.
Prosesnya dengan cara merendam rotan di dalam tanah basah yang ada pada baskom hingga sehari penuh, lalu bilas dengan air. Setelah bersih, rebus rotan bersama daun tepanggang selama 4 jam.

Kayu secang dikenal menghasilkan warna merah muda hingga jingga terang yang menawan. Senyawa brazilin pada secang akan larut dan memberi warna merah pada rotan.
Cara aplikasinya dengan merebus serutan kayu secang hingga larutan berwarna merah muncul, lalu rotan atau kayu direndam di dalamnya.

Kopi tak hanya nikmat diminum, tapi juga bisa dimanfaatkan sebagai pewarna alami untuk rotan dan kayu. Larutan kopi pekat menghasilkan warna coklat tua yang elegan, cocok untuk furniture maupun kerajinan.
Daya tahan warnanya cukup baik, apalagi jika ditambahkan bahan pengikat alami seperti cuka atau garam. Selain ramah lingkungan, kopi juga mudah diaplikasikan. Cukup seduh kopi kental, dinginkan, lalu gunakan untuk merendam atau mengoles kayu hingga warna menyerap.

Sama seperti kopi, teh bisa digunakan sebagai pewarna kayu alami tradisional. Warna yang dihasilkan cenderung coklat muda hingga keemasan, memberi kesan natural dan lembut. Daya tahannya cukup baik untuk interior, meski agak cepat memudar bila digunakan pada eksterior yang terkena sinar matahari langsung.
Cara pengaplikasiannya pun sederhana, cukup rebus teh kering hingga larutan pekat, lalu gunakan sebagai perendam rotan atau olesan pada permukaan kayu.
Bahan pewarna alami memang mudah didapat dan relatif aman, hanya saja daya tahannya terbatas. Memberi warna pada rotan maupun kayu secara aman tidak harus bergantung pada bahan alami. Untuk hasil yang lebih awet, Anda bisa menggunakan rangkaian warna menarik dari Bioduco.

Bioduco adalah cat duco warna solid yang aman serta tidak menimbulkan bau menyengat. Sehingga tidak perlu khawatir lagi akan risiko kesehatan maupun pencemaran lingkungan.
Untuk memesan Bioduco dan informasi lebih lanjut soal produk, silahkan klik banner di bawah ini.

Terdapat kurang lebih 150 jenis tanaman penghasil warna alami seperti hitam, merah, kuning, biru, kombinasi coklat, abu-abu, jingga dan nilai. Selain tanaman, kita juga dapat menemukannya di dapur bahkan tanah.
Pewarna Kayu Alami untuk Furniture dan Kerajinan Rotan
Di bawah ini adalah 5 pewarna kayu alami beserta cara aplikasikasinya pada furniture dan kerajinan rotan.
Temulawak

Temulawak dikenal menghasilkan warna kuning tua hingga coklat kemerahan. Warna ini memberi kesan hangat dan eksotis, cocok untuk kerajinan rotan. Selain mudah didapat, pewarna kayu alami ini juga berfungsi sebagai mordan, yaitu pengikat warna agar hasilnya lebih tahan lama.
Cara penggunaannya cukup mudah, temulawak diparut lalu direbus hingga menghasilkan larutan pekat. Rebus hingga mendidih, lalu masukkan belahan rotan. Hasilnya rotan bisa memperoleh warna alami kemerahan yang lembut sekaligus awet.
Apabila rotan sudah bewarna merah, kemudian kering anginkan selama 1-2 jam. Setelah kering, rotan siap dianyam menjadi kerajinan atau furniture yang menarik.
Tanah dan daun tepanggang

Jenis tanah tertentu bisa memberi variasi warna berbeda. Tanah lempung biasanya menghasilkan coklat alami, sementara tanah pasir memberi efek hitam pekat. Jika dikombinasikan dengan daun tepanggang, hasil warnanya semakin kuat serta awet.
Di daerah Kalimantan, pengrajin banyak mengkombinasikan tanah dengan daun tepanggang untuk mewarnai rotan secara alami.
Prosesnya dengan cara merendam rotan di dalam tanah basah yang ada pada baskom hingga sehari penuh, lalu bilas dengan air. Setelah bersih, rebus rotan bersama daun tepanggang selama 4 jam.
Secang

Kayu secang dikenal menghasilkan warna merah muda hingga jingga terang yang menawan. Senyawa brazilin pada secang akan larut dan memberi warna merah pada rotan.
Cara aplikasinya dengan merebus serutan kayu secang hingga larutan berwarna merah muncul, lalu rotan atau kayu direndam di dalamnya.
Kopi

Kopi tak hanya nikmat diminum, tapi juga bisa dimanfaatkan sebagai pewarna alami untuk rotan dan kayu. Larutan kopi pekat menghasilkan warna coklat tua yang elegan, cocok untuk furniture maupun kerajinan.
Daya tahan warnanya cukup baik, apalagi jika ditambahkan bahan pengikat alami seperti cuka atau garam. Selain ramah lingkungan, kopi juga mudah diaplikasikan. Cukup seduh kopi kental, dinginkan, lalu gunakan untuk merendam atau mengoles kayu hingga warna menyerap.
Teh

Sama seperti kopi, teh bisa digunakan sebagai pewarna kayu alami tradisional. Warna yang dihasilkan cenderung coklat muda hingga keemasan, memberi kesan natural dan lembut. Daya tahannya cukup baik untuk interior, meski agak cepat memudar bila digunakan pada eksterior yang terkena sinar matahari langsung.
Cara pengaplikasiannya pun sederhana, cukup rebus teh kering hingga larutan pekat, lalu gunakan sebagai perendam rotan atau olesan pada permukaan kayu.
Alternatif Cat yang Aman untuk Kayu dan Rotan
Bahan pewarna alami memang mudah didapat dan relatif aman, hanya saja daya tahannya terbatas. Memberi warna pada rotan maupun kayu secara aman tidak harus bergantung pada bahan alami. Untuk hasil yang lebih awet, Anda bisa menggunakan rangkaian warna menarik dari Bioduco.

Bioduco adalah cat duco warna solid yang aman serta tidak menimbulkan bau menyengat. Sehingga tidak perlu khawatir lagi akan risiko kesehatan maupun pencemaran lingkungan.
Baca juga : Cat Berkualitas untuk Serat Alam agar Tetap Cantik dan Terlindungi
Untuk memesan Bioduco dan informasi lebih lanjut soal produk, silahkan klik banner di bawah ini.
