
7 Perbedaan Daya Rekat Solid Colour pada Kayu dan MDF yang Perlu Diketahui Sebelum Mengecat
- 09 Juli 2025 - 02:57:22
Daya rekat solid colour pada kayu dan MDF sangatlah berbeda. Ini karena kedua substrat memiliki karakteristik yang jauh berbeda.
MDF terbuat dari padatan serbuk kayu dan harganya cenderung lebih murah. Sayangnya, MDF memiliki kekurangan yaitu daya serap cat yang sangat tinggi. Akibatnya, cat lebih boros dan hasil berisiko belang.
Perbedaan kayu dan MDF tidak hanya dari penyerapan cat saja, tetapi juga pada daya rekat cat. Apa saja perbedaannya dan bagaimana cara mengecat kedua media tersebut agar hasilnya memuaskan? Semua jawabannya tersedia dalam penjelasan berikut ini.
Solid colour atau cat warna solid merupakan jenis finishing yang menutupi serat kayu. Biasanya digunakan untuk menciptakan tampilan warna yang rata, baik dalam produk furniture custom, kitchen set, maupun panel dekoratif.
Namun, meskipun cat yang digunakan sama, hasil akhirnya bisa sangat berbeda tergantung pada media permukaan yang dicat.
Kayu solid memiliki struktur alami dengan serat yang tampak dan berpori, sedangkan MDF (Medium Density Fiberboard) merupakan papan olahan dari serbuk kayu yang dipadatkan.
Perbedaan struktur ini mempengaruhi bagaimana cara cat menempel, sebaran warna, serta ketahanan hasil. Itulah sebabnya penting untuk memahami karakter substrat sebelum proses pengecatan dilakukan.
Karakteristik kayu berbeda dengan MDF, oleh karena itu daya rekatnya pun juga berbeda. Mengetahui perbedaan di bawah ini, membantu Anda mempersiapkan media, alat, bahan dan teknik finishing yang sesuai.
Kayu memiliki permukaan yang berserat dan berpori, sehingga cat bisa masuk ke dalam serat dan melekat lebih kuat.
Sebaliknya, MDF memiliki permukaan yang lebih halus dan padat karena dibuat dari serbuk kayu yang dipress. Meskipun terlihat rapi, permukaan MDF yang terlalu halus justru membuat cat sulit menempel. Apalagi jika tidak menggunakan pelapis dasar seperti primer atau plamir.
Di sinilah perbedaan daya rekat solid colour pada kayu dan MDF. Kayu mengikat lebih kuat, sementara MDF membutuhkan primer agar finishing tidak mudah terkelupas.
MDF sangat menyerap cat terutama di bagian tepi. Jika tidak ditutup dengan plamir atau primer, cat akan terlalu cepat terserap dalam jumlah banyak, sehingga permukaan tidak rata dan boros cat.
Sementara itu, kayu memiliki pola serapan yang lebih stabil. Dengan pori-pori alami, kayu memungkinkan cat membentuk lapisan pelindung yang kuat tanpa menyerap terlalu dalam. Karena itu, mengecat MDF memerlukan teknik khusus agar hasilnya tidak belang.
Kayu solid, terutama jenis keras dan kering, terkadang bisa langsung dicat setelah diamplas dengan baik. Namun untuk MDF, penggunaan plamir dan primer sangat diperlukan.
Plamir berfungsi mengisi pori-pori dan meratakan permukaan, sedangkan primer membantu menutup dan melapisi substrat kayu dengan warna dasar.
Tanpa kedua bahan ini, lapisan cat solid colour pada MDF akan mudah mengelupas atau tampak tidak merata. Sementara pada kayu, primer fungsinya lebih fokus untuk meratakan dan menutup warna asli kayu, agar tecipta warna solid yang diinginkan.
Daya rekat cat sangat tergantung pada seberapa baik ia bisa menempel ke permukaan substrat. Pada kayu, pori-pori dan serat alami menciptakan "pegangan" bagi cat. Hasilnya, ikatan cat menjadi lebih kuat dan lebih tahan terhadap goresan atau gesekan.
Sedangkan pada MDF, karena tidak memiliki serat alami, cat hanya menempel pada lapisan permukaan. Jika permukaan tidak disiapkan dengan baik, cat lebih rentan terkelupas, terutama di sudut atau tepi panel.
Kayu dan MDF memiliki reaksi berbeda terhadap kelembapan. Kayu masih bisa menyerap dan melepas kelembapan secara alami. Jika finishing dilakukan dengan benar, kayu tetap stabil meskipun lingkungan sekitarnya berubah.
Namun MDF jauh lebih sensitif terhadap air. Jika ada celah dalam lapisan cat, MDF bisa mengembang dan rusak. Oleh karena itu, saat mengecat MDF dengan solid colour, pastikan semua sisi tertutup rapat agar kelembapan tidak meresap masuk.
Banyaknya cat yang dibutuhkan juga berbeda antara kayu dengan MDF. MDF tanpa primer membutuhkan banyak bahan cat karena daya serapnya yang sangat tinggi. Hal ini akhirnya akan berpengaruh pada biaya finishing.
Sebaliknya, kayu bisa lebih hemat jika permukaan sudah diampelas dan kering. Dengan karakter penyerapan substrat kayu, lapisan cat solid colour akan terlihat rata dengan jumlah aplikasi yang lebih hemat dan efisien.
Meskipun cat yang digunakan sama, tampilannya bisa berbeda. Pada kayu, terkadang serat atau tekstur tetap terlihat samar-samar di balik warna solid, terutama jika hanya menggunakan dua lapis cat warna. Sementara MDF cenderung menghasilkan warna yang lebih rata karena tidak ada serat.
Namun jika permukaan MDF tidak dipersiapkan dengan baik, hasilnya justru bisa belang atau bergelombang. Permukaan MDF wajib rata dan bersih sebelum pengecatan.
Agar hasil pengecatan solid colour optimal, ada beberapa langkah penting yang sebaiknya dilakukan:
Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, Anda bisa mendapatkan hasil finishing yang tidak hanya indah, tetapi juga tahan lama.
Memahami perbedaan daya rekat solid colour pada kayu dan MDF penting bagi siapa saja yang ingin mendapatkan hasil terbaik. Masing-masing bahan memiliki karakter unik yang perlu dipahami dan disesuaikan dengan teknik finishing.
Dengan memilih perlakuan yang sesuai, Anda tidak hanya menghemat bahan dan waktu, tetapi juga meningkatkan kualitas dan keawetannya. Baik Anda seorang pengrajin, aplikator, maupun pelaku usaha, mengenali perbedaan ini akan membantu menciptakan hasil finishing yang lebih profesional dan memuaskan.
Jika Anda sedang mencari bahan finishing berkualitas baik untuk kayu maupun MDF, bisa memilih Bioduco. Produk ini menyediakan rangkaian finishing secara lengkap mulai dari dempul atau plamir, primer, cat duco warna solid, hingga top coat.
Untuk pemesanan Bioduco dan informasi lebih lanjut, silahkan klik banner di bawah ini.

MDF terbuat dari padatan serbuk kayu dan harganya cenderung lebih murah. Sayangnya, MDF memiliki kekurangan yaitu daya serap cat yang sangat tinggi. Akibatnya, cat lebih boros dan hasil berisiko belang.
Perbedaan kayu dan MDF tidak hanya dari penyerapan cat saja, tetapi juga pada daya rekat cat. Apa saja perbedaannya dan bagaimana cara mengecat kedua media tersebut agar hasilnya memuaskan? Semua jawabannya tersedia dalam penjelasan berikut ini.
Mengenal Perbedaan Sifat Kayu dan MDF dalam Proses Finishing
Solid colour atau cat warna solid merupakan jenis finishing yang menutupi serat kayu. Biasanya digunakan untuk menciptakan tampilan warna yang rata, baik dalam produk furniture custom, kitchen set, maupun panel dekoratif.
Namun, meskipun cat yang digunakan sama, hasil akhirnya bisa sangat berbeda tergantung pada media permukaan yang dicat.
Kayu solid memiliki struktur alami dengan serat yang tampak dan berpori, sedangkan MDF (Medium Density Fiberboard) merupakan papan olahan dari serbuk kayu yang dipadatkan.
Perbedaan struktur ini mempengaruhi bagaimana cara cat menempel, sebaran warna, serta ketahanan hasil. Itulah sebabnya penting untuk memahami karakter substrat sebelum proses pengecatan dilakukan.
Perbedaan Daya Rekat Cat Solid Colour pada Kayu dan MDF
Karakteristik kayu berbeda dengan MDF, oleh karena itu daya rekatnya pun juga berbeda. Mengetahui perbedaan di bawah ini, membantu Anda mempersiapkan media, alat, bahan dan teknik finishing yang sesuai.
1. Permukaan Kayu Memiliki Serat, MDF Lebih Halus dan Padat
Kayu memiliki permukaan yang berserat dan berpori, sehingga cat bisa masuk ke dalam serat dan melekat lebih kuat.
Sebaliknya, MDF memiliki permukaan yang lebih halus dan padat karena dibuat dari serbuk kayu yang dipress. Meskipun terlihat rapi, permukaan MDF yang terlalu halus justru membuat cat sulit menempel. Apalagi jika tidak menggunakan pelapis dasar seperti primer atau plamir.
Di sinilah perbedaan daya rekat solid colour pada kayu dan MDF. Kayu mengikat lebih kuat, sementara MDF membutuhkan primer agar finishing tidak mudah terkelupas.
2. Daya Serap MDF Lebih Tinggi Dibanding Kayu
MDF sangat menyerap cat terutama di bagian tepi. Jika tidak ditutup dengan plamir atau primer, cat akan terlalu cepat terserap dalam jumlah banyak, sehingga permukaan tidak rata dan boros cat.
Sementara itu, kayu memiliki pola serapan yang lebih stabil. Dengan pori-pori alami, kayu memungkinkan cat membentuk lapisan pelindung yang kuat tanpa menyerap terlalu dalam. Karena itu, mengecat MDF memerlukan teknik khusus agar hasilnya tidak belang.
3. Penggunaan Primer dan Plamir Lebih Diperlukan pada MDF
Kayu solid, terutama jenis keras dan kering, terkadang bisa langsung dicat setelah diamplas dengan baik. Namun untuk MDF, penggunaan plamir dan primer sangat diperlukan.
Plamir berfungsi mengisi pori-pori dan meratakan permukaan, sedangkan primer membantu menutup dan melapisi substrat kayu dengan warna dasar.
Tanpa kedua bahan ini, lapisan cat solid colour pada MDF akan mudah mengelupas atau tampak tidak merata. Sementara pada kayu, primer fungsinya lebih fokus untuk meratakan dan menutup warna asli kayu, agar tecipta warna solid yang diinginkan.
Baca juga : 7 Keunggulan Plamir Putih untuk Finishing MDF yang Lebih Halus dan Hemat
4. Kekuatan Rekat Cat Lebih Stabil pada Kayu
Daya rekat cat sangat tergantung pada seberapa baik ia bisa menempel ke permukaan substrat. Pada kayu, pori-pori dan serat alami menciptakan "pegangan" bagi cat. Hasilnya, ikatan cat menjadi lebih kuat dan lebih tahan terhadap goresan atau gesekan.
Sedangkan pada MDF, karena tidak memiliki serat alami, cat hanya menempel pada lapisan permukaan. Jika permukaan tidak disiapkan dengan baik, cat lebih rentan terkelupas, terutama di sudut atau tepi panel.
5. Ketahanan Terhadap Kelembapan Berbeda
Kayu dan MDF memiliki reaksi berbeda terhadap kelembapan. Kayu masih bisa menyerap dan melepas kelembapan secara alami. Jika finishing dilakukan dengan benar, kayu tetap stabil meskipun lingkungan sekitarnya berubah.
Namun MDF jauh lebih sensitif terhadap air. Jika ada celah dalam lapisan cat, MDF bisa mengembang dan rusak. Oleh karena itu, saat mengecat MDF dengan solid colour, pastikan semua sisi tertutup rapat agar kelembapan tidak meresap masuk.
6. Efisiensi Penggunaan Cat
Banyaknya cat yang dibutuhkan juga berbeda antara kayu dengan MDF. MDF tanpa primer membutuhkan banyak bahan cat karena daya serapnya yang sangat tinggi. Hal ini akhirnya akan berpengaruh pada biaya finishing.
Sebaliknya, kayu bisa lebih hemat jika permukaan sudah diampelas dan kering. Dengan karakter penyerapan substrat kayu, lapisan cat solid colour akan terlihat rata dengan jumlah aplikasi yang lebih hemat dan efisien.
7. Tampilan Akhir Berbeda meskipun Menggunakan Cat yang Sama
Meskipun cat yang digunakan sama, tampilannya bisa berbeda. Pada kayu, terkadang serat atau tekstur tetap terlihat samar-samar di balik warna solid, terutama jika hanya menggunakan dua lapis cat warna. Sementara MDF cenderung menghasilkan warna yang lebih rata karena tidak ada serat.
Namun jika permukaan MDF tidak dipersiapkan dengan baik, hasilnya justru bisa belang atau bergelombang. Permukaan MDF wajib rata dan bersih sebelum pengecatan.
Tips agar Finishing Solid Colour Menempel Kuat di Kayu dan MDF
Agar hasil pengecatan solid colour optimal, ada beberapa langkah penting yang sebaiknya dilakukan:
- Pastikan permukaan kayu atau MDF dalam keadaan kering dan bersih. Untuk membersihkannya bisa memakai kain.
- Lakukan pengamplasan untuk membuka pori atau menghaluskan permukaan. Pengamplasan bisa secara manual atau menggunakan mesin.
- Gunakan dempul berkualitas untuk MDF, terutama di bagian tepi. Plamir dikenal juga dengan istilah dempul kayu. Dempul ini harus diberi air terlebih dahulu, sedikit saja jangan terlalu encer. Pengaplikasiannya menggunakan spatula, lalu diamkan sampai mengering. Kemudian amplas sampai permukaan terasa halus dan merata.
- Aplikasikan primer sebelum cat warna utama. Pada pengecatan MDF, lapisan primer ini wajib digunakan. Dengan begitu cat bisa lebih hemat dan hasil tidak belang.
- Pilih cat solid colour dengan daya tutup tinggi. Agar hasilnya optimal, pilih cat duco berkualitas unggul. Produk cat ini mampu menutup permukaan secara menyeluruh tanpa perlu terlalu banyak lapisan.
- Gunakan metode aplikasi yang merata, baik dengan kuas, roller, maupun spray. Penggunaan spray lebih disarankan. Namun, dapat juga memakai kuas. Pastikan bulu kuas berkualitas, atau lebih baik lagi jika memakai kuas spons. Fungsinya untuk mencegah brush mark.
Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, Anda bisa mendapatkan hasil finishing yang tidak hanya indah, tetapi juga tahan lama.
Baca juga : 8 Cara Finishing Cat Duco untuk DIY Furniture di Rumah, Hasil Halus Tanpa Tukang
Pahami Karakter Bahan agar Hasil Finishing Lebih Maksimal
Memahami perbedaan daya rekat solid colour pada kayu dan MDF penting bagi siapa saja yang ingin mendapatkan hasil terbaik. Masing-masing bahan memiliki karakter unik yang perlu dipahami dan disesuaikan dengan teknik finishing.
Dengan memilih perlakuan yang sesuai, Anda tidak hanya menghemat bahan dan waktu, tetapi juga meningkatkan kualitas dan keawetannya. Baik Anda seorang pengrajin, aplikator, maupun pelaku usaha, mengenali perbedaan ini akan membantu menciptakan hasil finishing yang lebih profesional dan memuaskan.
Jika Anda sedang mencari bahan finishing berkualitas baik untuk kayu maupun MDF, bisa memilih Bioduco. Produk ini menyediakan rangkaian finishing secara lengkap mulai dari dempul atau plamir, primer, cat duco warna solid, hingga top coat.
Untuk pemesanan Bioduco dan informasi lebih lanjut, silahkan klik banner di bawah ini.
